FISIP ULM dalam penyelenggaran Seminar nasional tantangan profesi komunikasi 2023 serta pelantikan pengurus aspikom korwil kalsel-teng

3E5B065F-0EEF-44A3-A0CD-0289DC940971-61202-0000062107575203

Di era 4.0 yang juga dikenal sebagai Revolusi Industri Keempat, praktisi komunikasi menghadapi berbagai tantangan baru yang muncul akibat kemajuan teknologi yang pesat. Beberapa tantangan profesi komunikasi tersebut antara lain: information overload, fragmentasi media, isu terkait kepercayaan dan kredibilitas terkait informasi, kecepatan penyampaian dan akses informasi, keterbatasan skill komunikasi, masalah etika dan privasi serta isu globalisasi dan sensivitas antar budaya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, praktisi komunikasi di era 4.0 perlu merangkul kemajuan teknologi, terus belajar dan beradaptasi, serta mengembangkan strategi inovatif yang sesuai dengan audiens target mereka sambil menjunjung tinggi standar etika dan menjaga kepercayaan.

Merespon hal tersebut, pada Hari Selasa 16 Mei 2023, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat mengadakan kegiatan Seminar Nasional dengan judul “Tantangan Profesi Komunikasi di Era 4.0”.

Bertempat di Lecture Theater lantai 1 Gedung Baru Fisip ULM di Banjarmasin, Seminar Nasional ini menghadirkan Dr. S. Bekti Istiyanto, M.Si, Dekan Fisip UPN Veteran Jakarta sekaligus bertindak sebagai Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Indonesia dan Dr. Yani Tri Wijayanti, S.Sos, M.Si, akademisi Ilmu Komunikasi Fisip UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai pembicara, serta Novaria Maulina, S.I.Kom, M.I.Kom sebagai moderator.

Pada kesempatan yang sama pula dilaksanakan pelantikan pengurus ASPIKOM Wilayah Kalsel-Teng tahun 2023-2026, dimana Dr. Yuanita Setyastuti, S.I.P, M.Si dari ULM dipercaya sebagai Ketua yang kemudian didukung Risa Dwi Ayuni, S.Ikom, M.Si dari UNISKA (Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari) Banjarmasin sebagai Wakil Ketua 1 dan Annisa Rizki Ananda, S.Ikom., M.I.Kom dari UMPR (Universitas Muhammadiyah Palangka Raya) sebagai Wakil Ketua 2.

Acara diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkuat, Prof. Dr. H. Budi Suryadi, M.Si. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kegiatan Seminar Nasional ini yang dinilainya sebagai bentuk respon yang tepat oleh akademisi untuk membahas secara mendalam terkait tantangan komunikasi yang dihadapi oleh praktisi serta akademisi. Beliau juga mengapresiasi pelantikan pengurus Korwil ASPIKOM Kalsel-Teng 2023-2026 dan menaruh harapan kepada ASPIKOM Kalsel-Teng untuk terus memajukan keilmuan rumpun komunikasi di wilayah Kalimantan.

Setelah pemberian cinderamata kepada kedua narasumber, maka acara inti pun dimulai. Pembicara pertama, Dr. S. Bekti Istiyanto, M.Si menyinggung tentang pentingnya adaptasi dan penguasaan skil-skill komunikasi mutakhir oleh para praktisi komunikasi. Skill yang dimaksud bukah hanya berkaitan dengan kemampuan mengoperasikan instrument/alat, namun juga skill daya kritis dalam menyikapi informasi yang berlebih (information overload) agar tidak mudah terjebak pada misinformasi dan disinformasi.

Pembicara selanjutnya, Dr. Yani Tri Wijayanti, S.Sos, M.Si menambahkan tentang isu etis, keamanan dan privasi yang seringkali dilupakan dalam era 4.0. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi komunikasi, maka kita kerap luput untuk mengamankan informasi diri dari pihak luar. Bahkan dalam beberapa kasus, informasi pribadi yang sifatnya sensitive justru dibuka luas sehingga bisa diakses oleh semua orang. Untuk itulah diperlukan kemampuan untuk menyadari pentingnya informasi pribadi yang kita miliki serta kapan dan bagaimana caranya untuk bertansaksi informasi dengan aman.

Seminar nasional yang dihadiri oleh akademisi lintas Universitas yang ada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah ini juga dipenuhi oleh mahasiswa yang antusias dalam mendengarkan paparan pembicara. Dialog interaktif yang berlangsung mengalir dengan dinamis dan membuat suasana akademis sangat terasa pada acara ini. Misalnya ada seorang mahasiswa yang menyoroti tentang keberadaan pendengung (buzzer) politik yang kerapkali memiliki kemampuan untuk mempengaruhi opini public, apalagi ditambah bahwa tahun 2023 ini adalah tahun politik, maka keberadaan para pendengung politik ini membuat tantangan profesi komunikasi semakin dinamis.

Blog Attachment