Melalui Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi: ULM melanjutkan MoU dan PKS yang ke 7 Dengan KPI Pusat

WhatsApp Image 2021-04-18 at 13.18.15

WhatsApp Image 2021-04-18 at 13.18.15Banjarmasin, 17 April 2021 bertempat di Hotel Mercure Banjarmasin, untuk yang ke 7 kalinya MoU dilaksanakan antara Universitas Lambung Mangkurat dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Dilengkapi dengan PKS yang ditandatangani oleh Dekan FISIP ULM dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Acara yang digawangi oleh Prodi Ilmu Komunikasi FISIP ULM dengan Pengendali Lapangan Daerah Sri Astuty S.Sos. M.Si ini disaksikan oleh Koordinator Bidang Komunikasi Bappenas, Dewi Sri Sotijaningsih, SE, MSi dan Koordinator Bidang Isi Siaran KPID Kalimantan Selatan Marliyana SP.
Rektor ULM Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc mengungkapkan bahwa ULM menjadi salah satu perguruan tinggi dari sedikit Universitas di Seluruh Indonesia yaitu 12 Perguruan Tinggi yang diberi kepercayaan untuk terlibat dalam Riset ini. Semoga ULM dapat berkontribusi memberikan yang terbaik pada kegiatan yang strategis ini dimana ditengah gencarnya produk produk penyiaran, kita perlu mengawal dan membentengi budaya Indonesia dari pengaruh luar serta mengawasi konten konten lokal agar tidak mengabaikan kearifan budaya dan norma yang berlaku serta tidak hanya mengejar reting.

WhatsApp Image 2021-04-18 at 13.18.15 (1)Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi ini terselenggara berkat support dari Bapenas yang bermitra dengan KPI Kominfo berkaitan dengan RPJMN. Dewi Sri Sotijaningsih, SE, MSi mengungkapkan bahwa hasil Indeks Kualitas tahun tahun sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat 3 program siaran televisi yang memiliki indeks dibawah 3 yaitu variety show, sinetron, infotaiment.
Menurut Koordinator Bidang Isi Siaran KPI Pusat sekaligus sebagai Pengendali Lapangan Pusat Mimah Susanti, S.Ikom, walaupun dewasa ini Neilsen menunjukkan bahwa frekuensi menonton televisi berkurang karena banyak yang beralih ke media sosial, namun televisi selalu menjadi ferivikator utama terhadap konten siaran, mengingat masih sulitnya indeks dilakukan pada media sosial. Riset ini bertujuan agar media penyiaran dapat mengutamakan kepentingan publik ketimbang rating semata. ( Humas-FISIPULM)

Blog Attachment